1. Automatic Direction Finder (ADF)
A. Fungsi ADF
Automatic
direction finder (ADF) adalah suatu alat navigasi yang berfungsi
sebagai petunjuk arah kota yang akan di tuju. Menunjukkan arah relatif pesawat
terhadap titik tujuan di darat. Alat ini bekerja pada frekuensi tinggi (high
frequency) dan bekerja berdasarkan perambatan gelombang bumi (ground wave). Pada
umumnya ADF dipasang pada pesawat terbang dan berfungsi guna menangkap
gelombang yang dipancarkan dari NDB yang dipasang di darat yang gunanya memang
untuk mengarahkan pesawat terbang menuju lapangan terbang dimana NDB dipasang.
Pilot akan memposisikan pesawat sedemikian rupa hingga jarum pada ADF paralel
dengan kelurusan badan pesawat. Itu dianggap sebagai arah yang benar guna
menuju ke lapangan terbang tersebut.
Frekuensi
daripaa ADF :
· Medium (MF) :
190 – 1799.5 KHz
· Very High (VHF) : 108 – 173.975 MHz
· Ultra High (UHF) : 225 – 399.975 MHz
.Komponen – komponen ADF yaitu:
a. Antena
Antena ADF terdiri dari Loop antena berfungsi
untuk mendeteksi pergerakan pesawat atau bearing, sedangkan sense
antena berfungsi untuk mendeteksi sinyal audio.
b. Receiver
Receiver berfungsi untuk mengolah data/signal yang
diterima oleh loop antena dan sense antena.
c. Kontrol ADF
Kontrol ADF
terdiri dari :
1) Frekuensi Indikator berfungsi untuk
menampilkan frekuensi yang kita tuju.
2) Frekuensi Selector
berfungsi untuk menentukan frekuensi yang akan kita tuju.
3) Mode Selector berfungsi untuk memasukkan power
ke dalam sistem ADF, posisi standby,
pada posisi ini indikator akan menunjukkan posisi 90°, posisi ADF idikator akan
menunjukkan arah bearing sesuai frekuensi yang diinginkan.
4) Self Test Switch berfungsi untuk mengecheck baik
atau tidaknnya sistem bekerja, dan posisi indikator menunjukkan posisi 45°.
B.
Cara Kerja ADF
-
Digunakan
dalam menjaga dan menciptakan keselamatan penerbangan dan untuk menjaga
komunikasi yang pada akhirnya ditransmisi ke dalam sandi morse karena memiliki keuntungan
besar yang tidak terbatas pada garis jarak pandang.
-
Keuntungannya
sinyalnya mengikuti kelengkungan bumi.
- Pilot dapat
menyetel stasiun yang dikehendaki dan memilih mode operasi.
- Sinyal
diterima, diperkuat dan diubah menjadi suara yang terdengar atau ditransmisi ke
dalam sandi morse.
2.
VHF
Omnidirectional Radio Range (VOR)
A.
Fungsi VOR
VOR adalah salah
satu alat bantu navigasi yang memancarkan gelombang radio pada frekuensi VHF yg
terdiri dari kode morse dari stasiun pemancar tersebut dan gelombang yang
memungkinkan sebuah pesawat untuk mengetahui arah terbang (magnetic bearing)
dari stasiun pemancar terhadap pesawat.
VOR
pun dapat dipergunakan dalam beberapa fungsi :
a. Homing
b. Enroute
c. Holding
d. Locator
B.
Cara kerja VOR
VOR
bekerja pada daerah frekuensi 108 Mhz
sampai dengan 117.95 Mhz yang memberi panduan kepada pesawat terbang ke segala arah
dengan azimuth dari 0 sampai 360 derajat terhadap lokasi
VOR ground station. Karena VOR bekerja pada frekuensi
VHF maka jangkauannya bersifat line of sight. VOR dianggap sebagai alat navigasi jarak pendek dengan pancaran maximum kurang lebih
200 NM (387 km) pada ketinggian 35000 ft VOR ground station memancarkan signal yang terdiri dari dua
komponen modulasi 30 Hz yangterpisah. Dengan membandingkan fase kedua komponen signal 30 Hz ini, maka akan
mendapatkan posisi azimuth pesawat terhadap lokasi VOR. Beda fase kedua
signal VOR akan berubah sesuai dengan posisi pesawat terhadap lokasi VOR yang
dipilih. Dua komponen signal VOR tersebut adalah 30 Hz refference dan 30 Hz
variable. 30 Hz referenc
dipancarkan ke segala arah (omni
directional) dengan fase yang sama pada setiap azimuth dari 0 sampai 360
derajat. Signal 30 Hz variable didapat dari modulasi yang dihasilkan oleh
pancaran directional patern RF yang
diputar, dengan fase yang berbeda pada setiap azimuth.
3. Distance Measuring Equipment (DME)
A. Fungsi
DME
DME (Distance Measuring
Equipment) adalah alat bantu navigasi pesawat yang beroperasi pada prinsip
radar sekunder. DME memberikan informasi antara jarak pesawat dengan ground
station yang ada di darat.
Fasilitas
DME memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1.
DME biasanya digunakan bersama dengan VOR (Very High Frequency Omni Range) untuk
saling melengkapi yang bermanfaat untuk memberikan informasi pesawat mengenai jarak
terhadap stasiun DME/VOR di darat. VOR memberikan sudut/arah dalam derajat,
sedangkan DME memberikan informasi jarak dalam Nautical Miles/NM.
2.
DME dapat dipergunakan secara bersamaan pada fasilitas navigasi ILS (Instrument Landing System), yang berguna
untuk memberikan informasi jarak secara terus menerus kepada penerbang pada
saat melakukan pendekatan/pendaratan di suatu Bandara.
B.
Cara Kerja DME
DME beroperasi pada
frekuensi 962–1213 MHz, temasuk pada band frekuensi UHF (UltraHigh Frequency).
Band frekuensi ini terbagi menjadi 252 kanal, 126 kanal X dan 126 kanal Y dengan
frekuensi masing –masing kanal adalah 1 MHz. Hal ini berlaku pada frekuensi
interogasi dan balasan. Antara frekuensi interogasi dan balasan selalu berbeda
63 MHz.Prinsip kerja dari fasilitas DME ini adalah sebagai berikut :
1.
Sepasang pulsa dengan panjang pulsa tertentu dipancarkan oleh transmitter dari pesawat terbang, yang disebut sebagai
sinyal pulsa penanya/pemeriksa (sinyal
interogator), menuju transponder di darat, yang kemudian diterima untuk
diproses.
2.
Setelah sepasang pulsa tersebut diproses oleh ground station(transponder) sehingga menjadi sepasang
sinyal pulsa jawaban (sinyal reply), kemudian
secara otomatis ground station (transponder) memancarkan kembali sepasang pulsa
jawaban tersebut sebagai sinyal jawaban ke pesawat.
3.
Pesawat terbang mendapatkan kembali sepasang sinyal pulsa sebagai jawaban (sinyal
reply) dari ground station diproses menjadi bentuk jarak dalam Nautical Miles
(1NM = 1850 meter).
Selain
menampilkan jarak, DME juga bisa menampilkan ground speed dalam satuan Knots
dan juga waktu ke ground station dalam satuan menit. Untuk mendapatkan
informasi hanya perlu memilih frekuensi. DME beroperasi pada UHF band yang
berpasangan dengan frekuensi VHF VOR. Jadi ketika memilih frekuensi DME, hanya
frekuensi VOR yang sesuai yang akan diterima.
Sumber :
mojomoxer.blogspot.com/2012/01/sistem-navigasi-udara.html?m=1
amazingcrue.blogspot.com/2012/04/pengertian-navigasi-dan-ilmu-dalam.html?m=1
http://www.thaitechnics.com/nav/vor.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Radio_direction_finder
http://www.allstar.fiu.edu/aero/adf.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar